10 Manfaat Olahraga untuk Otak

Berolahraga ternyata bisa memaksimalkan kerja otak Anda.
  • Anda pasti tahu manfaat olahraga terhadap kebugaran fisik. Tapi, apakah Anda juga tahu bahwa olahraga bisa membuat Anda lebih cerdas dan tidak cepat pikun? Untuk lebih lanjut, simak penjelasan dan tip singkat kami, berdasarkan konsultasi dengan dr. Sophia B Hage, SpKO dari Sport Medicine Recident University of Indonesia, tentang apa dan bagaimana cara memaksimalkan kinerja otak melalui olahraga ringan.
    1. Memacu pertumbuhan otak
    Dengan bertambahnya usia, jaringan otak yang ada mulai menyusut, sedangkan terbentuknya sel dan jaringan otak yang baru semakin lambat. Olahraga dapat membantu Anda memperlambat kematian sel-sel otak yang lama, sekaligus memperpanjang usia otak Anda. “Anda bisa memulainya dengan melakukan olahraga kardio, yang dipercaya dapat meningkatkan aliran darah ke otak,” terang dr. Sophia. Hasilnya, otak Anda akan mendapatkan pasokan oksigen dengan lancar sehingga memaksimalkan kinerjanya.
    >Saran kami: Lakukan lari pagi, paling tidak selama 15 menit. Jika ingin lebih santai, Anda bisa jalan santai dengan durasi 30 menit setiap hari. Kedua hal itu akan memberikan manfaat bagi sistem otak Anda.
    2. Meningkatkan kemampuan kognitif
    Otak merupakan pusat dari seluruh sistem tubuh. Jadi otak yang sehat akan mendorong kesehatan tubuh serta menunjang kesehatan mental. Otak memiliki fungsi kognitif, seperti mengatur kegiatan, membuat fokus terhadap suatu kegiatan, dan berpikir. “Orang dewasa yang berusia 55-80 tahun dan berolahraga secara teratur memiliki kemampuan otak 4 kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang tidak berolahraga,” jelas dr Sophia. Selain itu, orang yang berolahraga secara teratur berisiko lebih rendah mengalami dementia (penurunan fungsi intelektual dan daya ingat) – jadi Anda tidak akan lupa lagi di mana Anda meletakkan kunci mobil.
    >Saran kami: Lakukan aerobik dengan intensitas sedang secara teratur 5 kali seminggu. Lakukan masing-masing dengan durasi minimal 30 menit. Contoh olahraga intensitas sedang yang disarankan oleh dr. Sophia adalah bersepeda.
    3. Meningkatkan daya ingat
    Profesor Art Kramer, direktur Institut Beckman for Advanced Sains dan Teknologi dari University of Illinois mengungkapkan bahwa berjalan kaki atau bersepeda secara teratur selama enam bulan sampai satu tahun akan meningkatkan daya ingat dan kemampuan Anda dalam memecahkan masalah. Latihan tersebut dapat menambah ukuran bagian-bagian tertentu pada otak Anda.
    >Saran kami: Beberapa penelitian mengasosiasikan manfaat olahraga terhadap perbaikan memori atau daya ingat dengan kadar BDNF (Brain Derived Neurotropic Factor) di dalam darah. “Bentuk atau aktivitas olahraga yang dimaksud adalah melakukan olahraga aerobik dengan intensitas sedang, misalnya joging atau bersepeda selama 30 menit, 5 kali seminggu,” anjur dr. Sophia
    4. Menambah kecerdasan
    Kondisi otak yang sehat ditunjang oleh suplai oksigen yang lancar. “Olahraga dapat memperlancar sirkulasi ke otak – dengan kata lain, olahraga juga dapat meningkatkan kecerdasan Anda”, jelas dr. Sophia. “Sebuah studi yang dipublikasikan pada tahun 2009 menyebutkan bahwa terdapat hubungan langsung antara kadar IQ dan tingkat kebugaran,” tambahnya.
    >Saran kami: Berlari, berenang, bahkan senam aerobik sangat dianjurkan. “Beberapa penelitian baru menemukan bahwa melakukan yoga secara teratur diduga dapat membantu aspek inteligensia Anda,” tambah dr.Sophia.
    5. Meningkatkan kreativitas
    Beberapa penelitian juga telah membuktikan bahwa olahraga meningkatkan fungsi kognitif secara umum, termasuk di dalamnya kreativitas. “Ini diduga berkaitan dengan menurunnya kadar kortisol setelah berolahraga dan juga karena meningkatnya hormon endorfin (senyawa kimia yang diproduksi kelenjar di bagian bawah otak)”. Hormon ini memberikan efek senang dan nyaman sehingga akan menambah kreativitas otak dalam berpikir,” terang dr. Sophia.
    >Saran kami: Untuk mendapatkan hasil optimal, lakukan joging atau yoga 1-2 jam sebelum mulai mengerjakan pekerjaan yang menuntut kreativitas. “Ini dapat membantu proses penyelesaian pekerjaan Anda dengan lebih baik dibandingkan bila tidak berolahraga sebelumnya,” kata dr. Sophia.
    6. Mempertajam fokus dan konsentrasi
    Lagi-lagi sebuah penelitian membuktikan bahwa olahraga secara teratur dapat meningkatkan kemampuan berkosentrasi. Bahkan beberapa penelitian menyebutkan ada terapi olahraga yang digunakan dalam penanganan ADHD (Attention Deficit Hyperkinetic Disorder). “Manfaat ini diduga merupakan akibat dari pembentukan neuron baru dan interkoneksi yang lebih padat antar sel-sel neuron pada otak”, imbuh dr. Sophia.
    >Saran kami: Bentuk olahraga yang dilakukan doleh bervariasi, seperti yoga, joging, bersepeda, atau bahkan berdansa.
    7. Mengatasi depresi
    Bila Anda sering depresi atau merasa cemas karena sesuatu hal, maka olahraga adalah salah satu solusinya. “Ketika berolahraga, produksi hormon serotonin dan dopamin (hormon yang penting untuk membuat suasana hati lebih bahagia) akan meningkat,” kata dr. Sophia.
    >Saran kami: “Pilihlah olahraga dengan intensitas sedang yang Anda sukai, ini merupakan komponen awal yang paling penting,” terang dr. Sophia..
    8. Mengurangi stres
    Berolahraga juga akan menghambat pembentukan hormon kortisol atau hormon stres dan membantu Anda untuk bisa berpikir lebih jernih. Selain itu, berolahraga juga bisa membantu menghasilkan sel saraf baru untuk menggantikan sel otak yang rusak karena stres.
    >Saran kami: “Prinsipnya, olahraga yang dilakukan harus dengan intensitas rendah atau sedang. Olahraga intensitas tinggi atau olahraga dengan durasi yang lama justru akan meningkatkan kadar kortisol atau hormon stres,” jelas dr. Sophia. Coba lakukan yoga atau pilates selama 30 menit.
    9. Memperlancar suplai BDNF
    “Olahraga bisa memacu bahan kimia aktif yang dikenal sebagai faktor otak neurotropik (BDNF) yang bisa merangsang pertumbuhan sel otak,” jelas dr Sophia. Aktivitas ini biasa terjadi di hippocampus, yaitu wilayah otak yang bertanggung jawab pada memori otak. Maka para ahli menyarankan untuk lebih sering berolahraga agar hormon ini makin aktif sehingga Anda tidak mudah pikun.
    >Saran kami: Joging atau bersepeda selama 30 menit, lima kali seminggu. Jika Anda merasa sudah memiliki tingkat kebugaran lebih baik atau terbiasa berolahraga, tantang diri Anda untuk melakukan aerobik berintensitas tinggi selama 30 detik. Lakukanlah latihan ini 8 kali dengan diselingi 2 menit fase intensitas rendah.
    10. Meningkatkan sensitivitas terhadap insulin
    Pada saat makan, tubuh Anda akan mengubah sebagian besar makanan menjadi gula darah sebagai bahan bakar untuk tubuh, termasuk otak. Agar glukosa bisa terserap sempurna ke sel otak, hormon insulinlah yang menjadi perantaranya. Namun, bila sel otak dibanjiri glukosa akan mempengaruhi daya ingat dan cara berpikir Anda. “Dengan berolahraga, sensitivitas insulin bisa terangsang, sehingga dapat berfungsi untuk menstabilkan gula darah,” jelas dr Sophia.
    Hal itu bisa dicapai dengan berolahraga setiap hari selama 30-45 menit, minimal 3 kali seminggu.
    >Saran kami: “Untuk meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin, selain aerobik juga diperlukan latihan beban,” jelasnya. Oleh karena itu, selain joging, berlari atau bersepeda, lakukan latihan beban.

Komentar